menemani jiwa yang merindui
bisikan hati, mulut terkunci bisu
kata-kata itu seperti payah untukku berbicara seperti dahulu
angin bertiupan membelai pipi basah
hembus nafasku dibawah keluhan
jika adanya peluang untuk ku memberitahu
aku sejujurnya memerlukan kamu
dakapan hangatmu
denyutan jantungmu
jari-jarimu menjerat jariku
membisik kata kepastian yang aku inginkan
bermain semula di padang permainan mindaku
mengingatimu membuatku berasa syukur
kau dan perasaan ini
membuatkan jantung, peparuku luas
merasa senang mungukir senyuman
pada kaca mataku
jantung mengepam laju
darahku mengalir
endorfin
i like how i wrote this with a broken heart due to unrequited love but re read this when in love with someone who loves me more than i love myself, it hits me differently. such enlightments. i want to comfort myself because i let myself lived that unappreciated by someone who barely even try for me. grateful.
No comments:
Post a Comment